Skip to main content

Tentang

Selamat Datang

Blog ini saya sajikan untuk siapa saja, namun tentunya saya tujukan lebih kepada mereka yang ingin menyorot balik dan sedang mencari pengetahuan tentang Islam, Sejarah Indonesia dan Budaya Jawa, baik sebagai kebutuhan pendidikan ataupun hanya untuk sekedar menambah pengetahuan.

Siapapun anda: pelajar, ibu rumah tangga, karyawan swasta, pensiunan, pegawai negeri, atau siapapun yang ingin mencari artikel tentang ke-Islaman atau siapapun yang ingin menumbuhkan rasa Nasionalisme dan cinta Budaya, Anda akan mendapatkannya.
Di sini, Anda akan temukan berbagai artikel-artikel menarik, kisah-kisah yang menginspirasi, dan jarang diketahui oleh khalayak ramai.
Dan jika Anda baru pertama kali berkunjung ke SOROT BALIK, di bawah ini adalah beberapa artikel atau sajian utama SOROT BALIK untuk Anda:
dan masih banyak lagi lainnya. Selamat menikmati, semoga bermanfaat. 🙂


Tentang Penulis


Saya adalah seorang pekerja swasta di sebuah perusahaan IT di Kota Jakarta, saya juga biasa mengelola beberapa blog yang saya miliki.

Lahir di Tulungagung, pernah tinggal di Sulawesi selama 5 tahun, menghabiskan masa SMP dan STM di Tulungagung, Kuliah di Kota Malang.

Saya seorang yang senang menulis. Suka membaca. Gemar berdiskusi. Bahagia bisa berbagi.
Karena itu, senang sekali jika anda berkenan memberi saran, kritik atau sekadar bertukar pikiran dan berdiskusi seputar islam dan nasionalisme.

Anda bisa menghubungi saya di sini :
Twitter
Google+
Facebook
Atau Anda bisa langsung mengirimkan email ke kdanang20@yahoo.co.id

Popular Post

Prabu Aji Saka

Tersebutlah seorang pemuda sakti yang tinggal di desa Medang Kawit. Aji Saka namanya. Ia mempunyai dua pembantu yang sangat setia. Dora dan Sembada nama keduanya. Suatu hari Aji Saka berniat ke wilayah Medang Kamulan. Ia mendengar perilaku Raja Medang Kamulan yang bernama Prabu Dewata Cengkar yang sangat jahat. Prabu Dewata Cengkar gemar memangsa manusia. Setiap hari ia harus makan daging manusia. Patih Medang Kamulan yang bernama Jugul Muda harus sibuk mencari manusia untuk dipersembahkan kepada rajanya yang sangat kejam itu. Rakyat Medang Kamulan sangat ketakutan dan mereka memilih untuk mengungsi dari Medang Kamulan dibandingkan harus menjadi santapan Prabu Dewata Cengkar. Aji Saka berniat menghentikan kekejaman penguasa kerajaan Medang Kamulan yang gemar memakan manusia itu untuk selama-Iamanya. Dalam perjalanan menuju kerajaan Medang Kamulan, Aji Saka dan dua pembantunya tiba di daerah pegunungan Kendeng. Aji Saka meminta Sembada untuk tinggal di daerah itu dan menyerahkan k...

Orang Jawa di Suriname

  foto dari wikipedia Ada kisah menarik mengenai agama dan tradisi yang bisa kita pelajari di Suriname (Amerika Selatan). Negara bekas jajahan Belanda ini pada abad 19 dan 20 pernah mendatangkan kuli kontrak dari berbagai negara diantaranya dari Jawa, India, Cina dan Timur Tengah. Kurang lebih 33,000 orang Jawa Tengah dan Timur diangkut ke Suriname pada tahun 1890 - 1939 dengan janji manis bahwa mereka bisa menjadi kaya sepulangnya dari sana, padahal kenyataannya mereka menjadi kuli kontrak selama lima tahun di perkebunan tebu dan coklat. Setelah selesai masa kontrak orang-orang Jawa ini terlalu malu dan miskin untuk pulang dan akhirnya menetap disana dan saling menikah.

Ramalan Jayabaya yang Terbukti

Dalam perjalanan sejarah nusantara, nama Kediri tak bisa dipisahkan dari tokoh yang sangat terkenal dan melegenda, yakni Prabu Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana. Jayabaya adalah tokoh yang melahirkan kitab ramalan yang hingga kini masih dianggap memiliki 'tuah' dan dipercaya masih berlaku, yakni Jangka Jayabaya. Salah satu ramalan Jayabaya yang paling kesohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro.