Skip to main content

Dialog Malaikat Jibril dan Rasulullah tentang Neraka

Rasulullah SAW pernah mengalami kesedihan yang luar biasa sehingga sampai menitikkan air mata.
Rasulullah SAW sedih apabila nantinya ada dari umatnya yang termasuk golongan ahli neraka, karena neraka memiliki 7 buah pintu yang masing-masing disesuaikan dengan amal ibadahnya.


Kisahnya

Nabi Muhammad SAW suatu ketika didatangi oleh Malaikat Jibril yang akan menurunkan wahyu dari Allah SWT mengenai neraka dan pintu-pintunya.
Rasulullah SAW kemudian meminta Malaikat Jibril untuk menyebutkan golongan umat yang kelak akan melewati pintu-pintu itu.

"Wahai Jibril, siapakah yang akan menempati pintu pertama?" tanya Rasulullah SAW.
"Pintu pertama dinamakan Hawiyah, yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir,"
jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW Sangat Sedih.

"Lalu siapakah yang akan melewati pintu kedua? tanya Rasul kembali.

"Pintu kedua dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin," jelas Malaikat jibril.
"Bagaimana dengan pintu ketiga?" tanya Rasulullah SAW kembali.
"Pintu ketiga dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum Shobiin atau kaum penyembah api," jawabMalaikat Jibril.

"Selanjutnya pintu keempat untuk siapa?" tanya Rasulullah SAW.
"Pintu keempat dinamakan Ladha, untuk iblis dan pengikutnya," jawab Jibril.

Rasulullah SAW terdiam sejenak, ia berharap tidak ada satu pintu neraka yang diperuntukkan bagi umatnya.
"Kemudian pintu kelima dan keenam untuk siapa?" kata Rasululah SAW.
"Pintu kelima dinamakan Huthomah, diperntukkan bagi Yahudi, sedangkan pintu keenam dinamakan Sa'ir untuk kaum kafir," jelas Malaikat Jibril.

Ada Pintu Neraka untuk Umat Muhammad.

"Wahai Jibril, sekarang ceritakanlah kepadaku tentang pintu neraka yang ke tujuh itu?" pinta Rasulullah SAW.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Malaikat Jibril sejenak diam seperti ragu hendak menceritakannya. Akan tetapi karena Rasululah SAW terus mendesaknya, maka Malaikat Jibril tak kuasa menolaknya.

"Ya Rasulullah, pintu ke tujuh itu diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal dunia sebelum mengucapkan tobat," jelas Malaikat Jibril yang sedikit ketakutan.

Begitu mendengar penjelasan yang terkahir ini, Rasulullah SAW langsung pingsan seketika itu juga. Beliau tak menyangka bahwa umatnya pun disediakan tempat di neraka. Setelah sadar dari pingsannya, Rasululah SAW masih tampaksedih sekali. Beliau tidak dapat menahan air matanya yang mengalir deras.

Sungguh Nabi dan Rasul yang snagat peduli terhadap umatnya, bahkan setelah sepeninggalnya.
Semoga kita mendapat syafa'at dari Rasulullah SAW ini.
Amiin.

"Wahai Jibril, aku sangat sedih sekali mendengar penjelasanmu. Apakah ada umatku nanti yang akan masuk ke pintu ke tujuh itu?" tanya Rasulullah SAW dengan kesedihan yang mendalam.
Dan ternyata Malikat Jibril mengangguk yang berarti memang ada dari umat Nabi Muhammad yang masuk ke neraka melalui pintu ke tujuh.
Namun, hanya umat Nabi Muhammad SAW yang melakukan dosa besar dan mati sebelumbertobat saja yang akan melewati pintu ke tujuh itu.

Asbabun Nuzul.

Selama beberapa hari setelah kedatangan Malaikat Jibril itu, Rasulullah SAW tidak berbicara dengan orang lain.
Beliau hanya mengurung diri di rumahnya. Beliau hanya keluar rumah kalau ke masjid ketika tiba waktu shalat, setelah shalat Beliau kembali mengurung diri di rumah.

Para sahabat yang melihatnya pun juga turut sedih dan meneteskan air mata. Mereka kemudian berkunjung ke rumah RasulullahSAW dan menanyakan perihal perasaan sedih yang dialami.
"Ya Rasululah, mengapa engkau tampak sangat sedih sekali," tanya salah seorang sahabat.
"Wahai sahabatku, sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan menyampaikan wahyu tentang neraka yang memiliki tujuh pintu," ujar Rasulullah SAW.

"Ya Rasulullah, adakah salah satu pintu untuk kami semua?" tanya sahabat.
Dengan menitikkan air mata, Rasululah menganggukkan kepala.
"Salah satu pintu itu diperuntukkan bagi umatku yang mnelakukan dosa besar dan mati sebelum betobat kepada Allah SWT," ujar Rasulullah SAW.

Setelah sejenak terdiam, Rasulullah SAW melanjutkan penuturannya.
"Oleh karena itu, janganlah sekali-kali terpengaruh oleh tipu daya iblis, karena ia adalah musuh yang nyata dan akan menjerumuskan ke neraka," lanjut Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.

Kisah inilah yang merupakan asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat Al Qur'an, Surat Al Hijr ayat 14.
Allah SWT berfirman,
Ù„َÙ‡َا سَبْعَØ©ُ Ø£َبْÙˆَابٍ Ù„ِÙƒُÙ„ِّ بَابٍ Ù…ِÙ†ْÙ‡ُÙ…ْ جُزْØ¡ٌ Ù…َÙ‚ْسُومٌ
Artinya:
"Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."


Comments

Popular Post

Prabu Aji Saka

Tersebutlah seorang pemuda sakti yang tinggal di desa Medang Kawit. Aji Saka namanya. Ia mempunyai dua pembantu yang sangat setia. Dora dan Sembada nama keduanya. Suatu hari Aji Saka berniat ke wilayah Medang Kamulan. Ia mendengar perilaku Raja Medang Kamulan yang bernama Prabu Dewata Cengkar yang sangat jahat. Prabu Dewata Cengkar gemar memangsa manusia. Setiap hari ia harus makan daging manusia. Patih Medang Kamulan yang bernama Jugul Muda harus sibuk mencari manusia untuk dipersembahkan kepada rajanya yang sangat kejam itu. Rakyat Medang Kamulan sangat ketakutan dan mereka memilih untuk mengungsi dari Medang Kamulan dibandingkan harus menjadi santapan Prabu Dewata Cengkar. Aji Saka berniat menghentikan kekejaman penguasa kerajaan Medang Kamulan yang gemar memakan manusia itu untuk selama-Iamanya. Dalam perjalanan menuju kerajaan Medang Kamulan, Aji Saka dan dua pembantunya tiba di daerah pegunungan Kendeng. Aji Saka meminta Sembada untuk tinggal di daerah itu dan menyerahkan k...

Orang Jawa di Suriname

  foto dari wikipedia Ada kisah menarik mengenai agama dan tradisi yang bisa kita pelajari di Suriname (Amerika Selatan). Negara bekas jajahan Belanda ini pada abad 19 dan 20 pernah mendatangkan kuli kontrak dari berbagai negara diantaranya dari Jawa, India, Cina dan Timur Tengah. Kurang lebih 33,000 orang Jawa Tengah dan Timur diangkut ke Suriname pada tahun 1890 - 1939 dengan janji manis bahwa mereka bisa menjadi kaya sepulangnya dari sana, padahal kenyataannya mereka menjadi kuli kontrak selama lima tahun di perkebunan tebu dan coklat. Setelah selesai masa kontrak orang-orang Jawa ini terlalu malu dan miskin untuk pulang dan akhirnya menetap disana dan saling menikah.

Ramalan Jayabaya yang Terbukti

Dalam perjalanan sejarah nusantara, nama Kediri tak bisa dipisahkan dari tokoh yang sangat terkenal dan melegenda, yakni Prabu Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana. Jayabaya adalah tokoh yang melahirkan kitab ramalan yang hingga kini masih dianggap memiliki 'tuah' dan dipercaya masih berlaku, yakni Jangka Jayabaya. Salah satu ramalan Jayabaya yang paling kesohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro.