Dari atas Jabal Rahmah, sejauh mata memandang, kini tak lagi gersang tapi hamparan hijau yang menyejukkan. Padahal dulu, lokasi bukit itu terletak di kawasan Padang Arafah yang dikenal sangat gersang dan terik. Semua itu berkat adanya ide dan kontribusi presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Tak heran pula bila tanaman yang menghijaukan Padang Arafah termasuk Jabal Rahmah itu dinamai pohon Soekarno.
Sang Proklamator kemerdekaan Indonesia itu, memberikan sumbangan ratusan bibit tanaman kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat berkunjung ke Tanah Suci. Memang, Padang Arafah yang kini hijau royo-royo, tak terlepas dari peran dan gagasan Presiden Soekarno saat wukuf sewaktu menunaikan ibadah haji pada awal tahun 1960-an. Dari puncak Jabal Rahmah, pemandangan menghijau tampak di kawasan itu. Meski hanya satu jenis pohon, hijau dedaunannya begitu menyejukan mata. Inilah bentuk ide cinta dan kasih sayang Soekarno yang tumbuh di Jabal Rahmah.
Sang Proklamator kemerdekaan Indonesia itu, memberikan sumbangan ratusan bibit tanaman kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat berkunjung ke Tanah Suci. Memang, Padang Arafah yang kini hijau royo-royo, tak terlepas dari peran dan gagasan Presiden Soekarno saat wukuf sewaktu menunaikan ibadah haji pada awal tahun 1960-an. Dari puncak Jabal Rahmah, pemandangan menghijau tampak di kawasan itu. Meski hanya satu jenis pohon, hijau dedaunannya begitu menyejukan mata. Inilah bentuk ide cinta dan kasih sayang Soekarno yang tumbuh di Jabal Rahmah.
Upaya Soekarno untuk menghijaukan padang seluas 1.250 hektar itu membuahkan hasil. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pun memberlakukan aturan pengenaan dam (denda) berupa seekor kambing bagi jamaah yang mematahkan dahan atau ranting, termasuk mencabut rumput sekalipun. Berkat perawatan dan pengembangan yang serius oleh pemerintah Arab Saudi, malah kini pohon Soekarno tidak hanya menghijaukan di kawasan Padang Arafah, tapi di sejumlah tempat di Mekah dan Madinah.
Konon, selain menggagas penanaman pohon mindi di sekitar Jabal Rahmah Padang Arafah, Presiden Soekarno juga mengusulkan pembuatan tiga jalur tempat sa’i. Dan ternyata, gagasan itu benar-benar ditindaklanjuti oleh pihak Kerajaan Arab Saudi. Buktinya, kini tempat sa’i antara Bukit Safa dan Marwa terbagi menjadi tiga jalur. Jalur pertama adalah dari Bukit Safa ke Bukit Marwa. Jalur kedua adalah dari Bukit Marwa ke bukit Safa. Jalur ketiga berada ditengah-tengah antara jalur pertama dan kedua yang dikhususkan bagi jamaah lansia atau penyandang cacat yang menggunakan kursi roda. (Firman Aulia)
Sumber: http://hajiumrahnews.com/
Comments
Post a Comment